Manado, 19 Oktober 2024 – Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT), Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado, kembali menggelar seminar ilmiah bertajuk “Urgensi Pembelajaran Ilmu Qira’at dalam Konteks Masyarakat Multikultural.” Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Prodi IAT, Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Pondok Karya Pembangunan (PKP) Manado, dan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) IAT, yang dilaksanakan di PKP Manado, dan dihadiri oleh Dekan, Wakil-Wakil, dan manajemen FUAD, para dosen Prodi IAT, serta berbagai elemen masyarakat akademik dari Sulawesi Utara.

Acara diawali dengan sambutan oleh Dekan FUAD IAIN Manado, Dr. Sahari, M.Pd.I, yang menekankan pentingnya penguatan kajian ilmu Al-Qur’an, khususnya ilmu qira’at, dalam membangun pemahaman yang lebih inklusif di tengah masyarakat yang majemuk. Dekan juga mengapresiasi kolaborasi berbagai pihak dalam mendukung terselenggaranya seminar ini. Ketua Program Studi IAT, Yuliana Jamaluddin, M.Ag, juga turut memberikan sambutan yang menyoroti peran strategis ilmu qira’at dalam menyampaikan pemahaman yang lebih mendalam tentang Al-Qur’an, terutama dalam konteks masyarakat multikultural.

Materi seminar disampaikan oleh K.H. Syam Amir Yunus, seorang ahli qira’at yang berpengalaman sekaligus Pimpinan Tahfidzul Qur’an Al-Imam Ashim Makassar, yang dimoderatori oleh salah satu dosen Prodi IAT, Adlan Ryan Habibie, M.Ag. Dalam paparannya, K.H. Syam Amir Yunus menjelaskan urgensi ilmu qira’at sebagai ilmu yang tidak hanya memahami variasi bacaan Al-Qur’an, tetapi juga menggali konteks historis, linguistik, dan sosial yang melatarbelakangi perbedaan tersebut. Beliau juga menekankan bahwa dalam masyarakat yang multikultural seperti Sulawesi Utara, pemahaman terhadap qira’at dapat memperkaya dialog antar agama dan antar budaya, sehingga menciptakan harmoni sosial. “Ilmu qira’at mengajarkan kita untuk menghargai perbedaan, dan dari perbedaan itulah kita dapat mempelajari kebesaran dan kebijaksanaan Al-Qur’an,” ungkapnya dalam pemaparan.

Setelah itu, acara ini dilanjutkan dengan penandatanganan Memorandum of Agreement (MOA) antara Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Manado dengan dua lembaga pendidikan, yaitu Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an (PPTQ) Al-Imam Ashim Makassar dan Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Pondok Karya Pembangunan (PKP) Manado. Kerja sama ini bertujuan untuk memperluas jejaring akademik serta menguatkan program-program pendidikan yang terkait dengan pengajaran dan penelitian ilmu Al-Qur’an.
Kegiatan ini mendapat sambutan yang sangat positif dari peserta seminar yang terdiri dari siswa-siswa pesantren, SMA/SMK, dan Madrasah Aliyah (MA), serta berbagai kalangan dari organisasi Islam di Sulawesi Utara. Mereka sangat antusias mengikuti rangkaian acara dan berharap bahwa kegiatan seperti ini dapat rutin diselenggarakan untuk memperkaya wawasan dalam bidang ilmu Al-Qur’an maupun keislaman.
Dengan berakhirnya seminar ini, diharapkan akan tumbuh kesadaran yang lebih kuat mengenai pentingnya ilmu qira’at dalam pembelajaran Al-Qur’an, khususnya dalam konteks masyarakat yang multikultural. Prodi IAT bersama PKP Manado, dan HMPS IAT berkomitmen untuk terus mengadakan kegiatan akademik yang berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat luas.