Manado, 29 Juli 2025 – Sebanyak 18 mahasiswa Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) turut berpartisipasi aktif dalam kegiatan Pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri yang diselenggarakan oleh Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Manado. Mengusung tema “Ekoteologi”, kegiatan pembekalan ini berlangsung dengan khidmat di Aula IAIN Manado pada hari Selasa, 29 Juli 2025.
Pembekalan ini diikuti oleh total 80 mahasiswa peserta KKN dari seluruh program studi di lingkungan FUAD. Acara tersebut dihadiri oleh jajaran pimpinan fakultas, para Dosen Pendamping Lapangan (DPL), serta tim kerja dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) IAIN Manado.
Hadir memberikan arahan, Dekan FUAD, Dr. Sahari, M.Pd.I, didampingi oleh para Wakil Dekan: Wadek I Dr. Muhammad Imran, M.Th.I, Wadek II Dr. Shinta Nento, M.Pd, dan Wadek III Dr. Mardan Umar, M.Pd.
Kehadiran tim LP2M juga memperkuat substansi pembekalan, dengan hadirnya Ketua LP2M Dr. Ardianto, M.Pd, Sekretaris LP2M Rafiud Ilmudinulloh, M.Pd, dan Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Dr. Munir Tubagus, M.Cs.

Acara diawali dengan sambutan dari Dekan FUAD, Dr. Sahari, M.Pd.I. Dalam arahannya, beliau menekankan relevansi tema ‘Ekoteologi’ yang menggabungkan kesadaran lingkungan (ekologi) dengan pemahaman spiritual (teologi). “Saya harap mahasiswa KKN FUAD, mampu menggali ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan pelestarian alam dan menerjemahkannya menjadi program kerja nyata yang bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat,” pesan Dekan.
Materi inti pembekalan difokuskan pada implementasi tema besar tersebut. Ketua LP2M, Dr. Ardianto, M.Pd, membahas teknis pelaksanaan KKN yang inovatif dan berbasis pelestarian lingkungan. Sementara itu, Kepala Pusat PkM, Dr. Munir Tubagus, M.Cs, memberikan panduan penyusunan program kerja yang mengintegrasikan nilai-nilai ekoteologi dalam pengabdian.
Mahasiswa dari Prodi IAT sendiri akan tersebar pada tiga wilayah pengabdian utama, yaitu Kabupaten Minahasa Utara, Kota Manado, dan wilayah Bolaang Mongondow Raya. Mereka akan berada di lokasi pengabdian masing-masing selama kurun waktu kurang lebih 45 hari. Penempatan ini menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk menerapkan perspektif ekoteologi Al-Qur’an dalam konteks sosial dan lingkungan yang berbeda-beda.
Dengan adanya pembekalan ini, ke-18 mahasiswa IAT diharapkan siap secara mental dan konseptual untuk menjadi agen perubahan yang peduli lingkungan berlandaskan nilai-nilai spiritual, serta mampu membawa nama baik almamater di lokasi pengabdian masing-masing.